1. Apakah Arti Penginjilan?
Secara harfiah, penginjilan berarti memberitahukan kebenaran. Apa pun yang sangat baik, jika tidak diberitahukan kepada kita dan orang lain, tidak akan ada artinya sama sekali, bukan? Jika Yesus, sumber Injil, datang ke bumi ini tetapi tidak memberitahukan kepada murid-murid-Nya jalan menuju hidup yang kekal, hanya menyimpan bagi diri-Nya sendiri saja, Dia tidak akan berarti apa-apa bagi kita sekarang ini. Akan tetapi Yesus telah berkata bahwa Dia datang untuk memberitakan kabar baik tentang hidup yang kekal kepada manusia yang fana (Mrk 1:38), dan Dia juga berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, maka berilah juga dengan cuma-cuma” (Mat 10:8).
Karena itu penginjilan merupakan tugas gereja yang terbesar dan termulia, dan gereja yang tidak melakukan penginjilan ini bukanlah gereja yang hidup. Sekarang, mari kita mempelajari penginjilan, tugas terpenting, sehingga kita dapat menyadari rahasia kehendak Tuhan di dalamnya dan menerima berkat Tuhan yang melimpah yang dijanjikan melalui penginjilan.
2. Mengapa Kita Harus Memberitakan Injil?
Setiap kali kita menemukan ajaran-ajaran Tuhan dalam Alkitab, kita harus tetap mengingat bahwa segala ajaran Alkitab dan perintah Tuhan ada untuk kebaikan kita sendiri, jadi kita harus memiliki iman yang teguh dan yakin kepada Tuhan. Demikianlah, Tuhan telah memerintahkan kita untuk memberitakan Injil sebagai tugas yang terbesar, agar kita menyadari keadaan berkat Tuhan yang luar biasa dalam tugas penginjilan. Dalam pandangan sempit, kita dapat menganggap penginjilan adalah menyelamatkan orang lain dan mengorbankan diri sendiri untuk orang lain. Akan tetapi sebetulnya kita memberitakan Injil untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan kita untuk memberitahukan Injil.
Yesus telah mengajarkan kita melalui prinsip alamiah yang siapa saja bisa tahu, supaya manusia dapat memahami kebenaran yang tersembunyi, yang tidak bisa diketahui dengan hikmat dan pikiran manusia. Yesus berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya” (Yoh 15:5), Dia menggambarkan kita sebagai ranting anggur. Sebagian ranting yang berdaun dan beranting terus bertumbuh karena tetap mendapatkan gizi dari akar. Sementara sebagian lagi ranting yang tidak berdaun berhenti bertumbuh dan daunnya sudah ada yang gugur atau menjadi kering sehingga mati. Sama seperti prinsip alam ranting utama bertumbuh dan menjadi tebal dan besar selama memberi gizi pada ranting-ranting yang baru, demikian juga penginjilan bukanlah pengorbanan, melainkan cara untuk menerima berkat kasih karunia Tuhan terus-menerus.
Anda yang pernah memberitakan Injil, pada awal kehidupan rohani kita, iman kita masih iman harfiah. Akan tetapi saat kita terus lanjut melakukan tugas penginjilan, kita dapat mempunyai hikmat dan pengertian untuk memahami dengan dalam akan arti firman Tuhan dan memiliki kepercayaan teguh akan kebenaran. Dan kita dapat menyadari betapa besarnya kasih Tuhan dan memiliki kesabaran dalam berbagai macam kesulitan. Dan juga sifat asli yang kasar dan jahat diubah, sehingga kita semakin berpengertian dan dewasa dalam sikap. Selain itu, kita akan merasakan sukacita yang sejati dan hidup bahagia, dan mata rohani kita akan terbuka yang membuat kita membedakan orang-orang. Selain itu, ada lagi banyak berkat. Tidakkah benar-benar luar biasa kita menerima berkat yang demikian dengan memberitakan Injil?
Pastilah ada suatu kehendak Tuhan untuk memanggil kita lebih dulu daripada orang lain. Tuhan ingin kita memiliki iman yang besar. Kita harus menyadari kehendak Tuhan yang begitu mulia ini dan memberitakan Injil dengan tekun, tapi tidak boleh kita menjadi ranting yang tidak bertumbuh karena tidak memberitakan Injil, membuat kehendak Tuhan sia-sia.
Mat 13:12 『Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.』
Mat 25:14-30 『Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.』
1 Kor 9:16 『Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.』
Di sini, kita harus mengerti bahwa Yesus dan Rasul Paulus memberi firman tersebut di atas kepada kita karena mereka sangat menghargai dan peduli akan kita.
3. Bagaimana Memberitakan Injil?
Tidak banyak orang yang mengerti bagaimana caranya memberitakan Injil meskipun kebanyakan orang menyadari akan kepentingan penginjilan. Pemberitaan Injil adalah tugas seluruh gereja, siapa saja harus melakukannya, jadi harus dilakukan bersama-sama teman seiman sebagai kawan sekerja (Flp 4:3). Dalam pembangunan sebuah rumah, harus ada penyusun bata, tukang kayu, pembawa bahan, tukang masak, dan sebagainya. Rumah tersebut dapat dibangun dengan cepat dan kuat apabila semua bagian melakukan tugasnya masing-masing dengan setia. Bayangkanlah apabila si tukang kayu yang memasak, membawa bahan-bahan, dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain di samping pekerjaannya sendiri. Dia pasti akan melalaikan tugasnya, dan kerja pembangunan rumah tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Demikianlah, peranan kita sebagai kawan sekerja sangatlah penting dalam melakukan tugas penginjilan.
1 Kor 12:14-27 『Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota… Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran?… Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing anggotanya.』
Dalam firman ini, kita dapat menemukan diri kita adalah bagian dari tubuh dan kita akan mendapatkan hikmat bagaimana cara memberitakan Injil dengan baik. Menurut ajaran tersebut, sekarang mari kita mempelajari cara untuk memberitakan Injil dengan baik.
1) Tugas dasar sebagai kawan sekerja
(1) Partisipasi dalam kebaktian atau pertemuan gereja secara positif
Berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan gereja sangat penting sehubungan dengan tugas penginjilan, dan itulah tugas dasar semua kawan sekerja. Mari kita pelajari betapa pentingnya hal tersebut untuk penginjilan.
Seumpama suatu hari kasus berikut terjadi; seorang dibimbing untuk datang ke gereja dan dia belajar bahwa harus mengikuti kebaktian hari Ketiga, hari Sabat dan hari-hari raya supaya menerima berkat Tuhan. Namun saat ia datang ibadah pada hari Sabat, ada banyak tempat duduk yang kosong. Bagaimanapun, sesudah ibadah selesai, ia diperkenalkan dengan anggota gereja. Tetapi saat ia datang ibadah berikutnya, ia tidak bertemu dengan anggota gereja yang diperkenalkannya minggu lalu. Dan minggu berikutnya, dia tidak bertemu dengan anggota gereja yang lainnya. Dalam kasus ini, dia mungkin berpikir, “Mereka memberitahu aku untuk datang ibadah supaya diberkati. Jika benar demikian, mengapa mereka tidak datang ibadah? Mereka pasti bohong.”
Dia melalaikan ikut ibadah secara berangsur-angsur dan akhirnya dia tidak akan mau ibadah lagi dan imannya menjadi dingin. Melalui kasus tersebut, kita bisa mengerti betapa susahnya untuk menginjil jika tidak ikut ibadah, yaitu tugas bagi semua anggota gereja, walaupun para penginjil dengan sungguh-sungguh memberitakan Injil. Oleh karena itu menghadiri ibadah berarti membantu penginjil-penginjil menghasilkan buah. Partisipasi positif dalam setiap ibadah dan pertemuan sangat erat hubungannya dengan penginjilan.
(2) Membantu dengan berdoa yang sungguh-sungguh
Tidak jadi masalah sesibuk apa pun kita dalam pekerjaan, kita harus dapat berdoa kepada Tuhan agar membuka pintu penginjilan setiap hari dan setiap saat. Doa tidak hanya dipanjatkan oleh penginjil saja, tetapi juga oleh semua jemaat. Saat kita semua berdoa dengan satu suara dan satu hati, Tuhan yang melihat hati kita akan mengizinkan kita untuk bertemu dengan saudara dan saudari sorgawi dalam sukacita. Karena tugas penginjilan bukanlah perkara manusiawi melainkan perkara Tuhan, yaitu perkara sorgawi. Maka tidak akan berhasil tanpa doa yang sungguh-sungguh. Dalam doa ada berkat Tuhan yang khusus, yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang berpegang teguh pada Tuhan. Segala sesuatu dapat dicapai melalui doa dan iman. Kapan pun, di mana pun, kita dapat berdoa dengan sungguh-sungguh, yang merupakan cara bagi kawan kerja dalam tugas penginjilan.
2) Tugas yang berbeda sebagai bagian dari tubuh
(1) Mengajarkan firman Tuhan
Kita dapat mengerti dengan mudah bahwa pengajaran adalah fungsi utama dalam tugas penginjilan. Akan tetapi kurang baik untuk terlalu menekankan hanya pada pengajaran saja. Jadi orang yang kurang pintar untuk mengajarkan mungkin menyalahkan dirinya atau merasa rendah diri, sehingga jatuh dalam pencobaan. Tetapi memiliki perasaan demikian bukanlah kehendak Tuhan. Bayangkanlah seluruh tubuh terdiri dari mulut yang berbicara. Jika semua orang hanya sebagai pengajar saja, hal tersebut sama seperti tubuh hanya terdiri dari mulut saja, tidak akan dapat berfungsi seperti setiap bagian dari tubuh. Tuhan telah memberikan kepada semua orang talenta yang berbeda-beda. Jadi menemukan talenta yang diberikan kepada kita dan bekerja bagi Injil sesuai dengan talenta kita, lebih efisien dan juga menyenangkan hati Tuhan.
(2) Memperkenalkan jiwa baru dengan seseorang yang dapat mengajarkan Alkitab dengan baik
Secara umum, orang yang memiliki talenta yang baik untuk mengajar cenderung kurang dalam bermasyarakat, karena orang yang demikian dengan mudah hilang kesempatan untuk berteman akrab dengan orang lain oleh karena banyak pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, orang yang memiliki talenta dengan mudah berteman dengan orang lain biasanya dapat mengajarkan dasar-dasar Alkitab kepada orang lain, tetapi dia sulit untuk mengajar kebenaran secara mendalam. Meskipun demikian, jika dengan keinginan sendiri mereka yang mengajarinya sampai akhir, yang bisa membuat orang lain tidak tertarik dalam kebenaran dan malangnya berhenti belajar untuk menjadi anggota gereja.
Pembagian kerja menghasilkan efisiensi produksi dalam industri modern. Sangatlah penting memperkenalkan jiwa dengan seseorang yang dapat mengajar Alkitab sama seperti tangan berfungsi mengantar makanan ke dalam mulutnya. Pekerjaan ini juga memerlukan rasa tanggung jawab untuk dilakukan. Sama seperti susahnya untuk makan tanpa tangan, tanpa kawan sekerja yang memperkenalkan orang-orang, penginjilan itu tidak akan maju.
(3) Menjaga anggota-anggota yang ada
Sebagian orang mampu menjaga persaudaraan dan hubungan dengan baik meskipun mereka tidak begitu baik dalam mengajar dan memperkenalkan orang-orang. Talenta ini sangat membantu pekerjaan injil. Ketika seorang anggota kita berada dalam keadaan yang sulit secara jasmani, kita perlu mengunjunginya dan berbagi kesedihan dan kesenangan dengan dia, dan juga kita perlu menghibur hatinya yang dilukai oleh orang lain karena kebenaran, dengan cinta persaudaraan. Meskipun perbuatan itu tidak terlihat, sangat penting dalam penginjilan. Anggota-anggota baru masih menganggap hal-hal jasmani lebih penting daripada hal-hal rohani. Jadi mereka senang karena ada tetangga dan saudara yang selalu mengasihinya, dan itu membantu firman kebenaran Tuhan berakar dalam hatinya.
Hal ini dapat dibandingkan dengan fungsi mata atau telinga; melihat dengan cepat derita yang dialami orang lain dan segera menghibur mereka, melihat seorang saudara yang tidak percaya kepada kebenaran dan kemudian membimbing dia bertemu dengan anggota gereja yang dapat mengajarkan tentang Alkitab, sehingga keadaan rohaninya menjadi baik lagi dengan firman Tuhan. Walaupun penginjil-penginjil bergiat mencari banyak anggota baru, kalau tidak ada anggota-anggota yang dapat melakukan perbuatan demikian, anggota-anggota yang ada akan menjadi lemah dan gereja tidak bisa bertumbuh.
(4) Melayani gereja
Setiap orang memiliki talenta. Apa pun talentanya, itu menjadi bantuan besar untuk gereja jika mereka rela menggunakan talentanya untuk melayani gereja. Membantu penginjil juga membantu gereja.
Misalnya, seorang penginjil wanita yang pintar mengajar firman Tuhan terhalang tugasnya karena dia memiliki bayi. Apabila salah seorang dari kita mau menjaga bayinya, penginjil tersebut dapat mengajar firman Tuhan lebih banyak orang. Itu adalah salah satu contoh yang baik bagaimana bekerjasama di antara sesama rekan sekerja dalam penginjilan. Tidak mudah untuk menjaga bayi orang lain. Namun jika kita menyadari bahwa itulah cara untuk ikut serta dalam penginjilan, kita akan melakukannya dengan sukacita. Melayani di gereja atau membantu penginjil dengan berbagai cara adalah melayani Tuhan.
Mat 10:42 『Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.』
Mat 25:40 『Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.』
Jikalau anda bersedia untuk melayani di gereja, bicaralah dengan pendeta. Dan anda akan menemukan cara yang baik ikut serta dalam penginjilan.
(5) Memberikan persepuluhan dan persembahan kepada Tuhan
Sebagian orang yang bekerja di dunia merasa terbeban setiap kali mereka bertemu dengan penginjil-penginjil di gereja. Itu dikarenakan mereka berpikir bahwa mereka tidak ikut serta dalam penginjilan secara positif sekalipun mereka menerima kebenaran. Namun pikiran demikian tidak layak. Apa yang akan terjadi jikalau tidak ada persepuluhan dan persembahan dari mereka? Pendeta dan penginjil dari setiap gereja harus bekerja di dunia untuk menghasilkan uang; gereja tidak akan mampu membayar sewa, jadi ibadah itu harus berlangsung di jalan-jalan dan tidak akan bisa melayani secangkir teh pun kepada anggota gereja atau tamu yang datang. Tetapi beruntungnya gereja kita terus berlanjut dengan persepuluhan dan persembahan dari saudara-saudari yang bekerja. Betapa besarnya jasa mereka! Kebanyakan orang hanya bekerja untuk tubuh yang akan binasa ini. Jika saudara-saudari bekerja di dunia dengan yakin bahwa mereka semua rekan sekerja Injil dalam kebenaran, pekerjaan mereka di dunia bukanlah pekerjaan jasmani, tetapi pekerjaan rohani yang berharga. Mereka dapat mewarisi hal yang tidak akan binasa dengan hal yang binasa. Bukankah ini hal yang luar biasa? Biarkan saya memberikan contoh.
Seseorang memiliki tanah untuk membangun rumahnya. Tetapi jika dia tidak bisa membangun rumah karena tidak ada bahan material, apa guna tanah tersebut? Seharusnya dibelinya bahan-bahan rumah seperti kayu dan simen untuk membantu buruh-buruh bekerja. Sama halnya, persepuluhan dan persembahan mereka yang bekerja di dunia membantu pekerja Injil mengabdikan diri mereka hanya untuk Injil. Jadi mulai dari sekarang mereka harus memiliki batin sebagai pemilik dan membanggakan diri dalam hidup keimanan. Sebagian orang bangga sedemikian jadi bekerja lebih rajin dari yang lainnya dan dipercaya oleh atasan dan rekan sekerja mereka, dan akhirnya bisa membimbing mereka menuju kebenaran. Akan tetapi mereka yang tidak membedakan kehendak Tuhan dengan benar, berpikir bahwa pekerjaan di dunia adalah hal yang binasa. Jadi mereka melalaikan pekerjaannya dan berusaha untuk memberitakan injil hanya dengan bibir. Akhirnya mereka tidak dipercayai oleh rekan sekerja sehingga mengalami kesulitan baik dalam jasmani maupun rohani. Hal tersebut akan menimbulkan masalah bagi keluarga atau kenalan mereka dan bahkan dapat menutupi kemuliaan Tuhan.
Kita telah mempelajari betapa pentingnya persepuluhan dan persembahan sebagai rekan sekerja untuk penginjilan. Sebenarnya, walaupun banyak anggota yang mempunyai talenta untuk mengajar firman Tuhan, tapi mereka harus bekerja di dunia, tidak menggunakan talenta yang diberikan Tuhan karena kekurangan rekan sekerja yang demikian. Pastinya, penginjilan terlaksana apabila ada keharmonisan di antara semua anggota, tidak tergantung pada satu atau dua orang. Mari kita lakukan sesuai talenta yang diberikan masing-masing demi pekerjaan Injil sebagai rekan sekerja supaya kita kembali ke tanah air sorgawi. Tuhan telah memanggil kita lebih dahulu supaya menjadi rekan sekerja Injil.
Kecuali ini, ada berbagai cara untuk ikut serta dalam kerja Injil. Ada pepatah, “Setiap manusia berguna.” Jika kita ingin bekerja untuk Injil, Tuhan akan membuka jalan berkat untuk bekerja. Saat kita berdiri teguh dalam satu roh, Injil akan selesai dengan cepat. Dengan kata lain, karena orang-orang masih belum bekerja bersama untuk penginjilan, belum terjadi penyelesaian tugas seperti yang kita harapkan.
Sebagian mungkin berpikir bahwa rekan sekerja untuk mengajar lebih baik daripada rekan sekerja untuk memperkenalkan orang-orang, dan membandingkan dengan talenta yang lain dengan yang diberikan kepada mereka, lalu tidak menggunakan talenta yang diberi tetapi mencoba untuk menyatakan talenta yang tidak diberi. Itu bukanlah kehendak Tuhan.
Mat 25:15 『Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya…』
Luk 12:48 『Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.』
Dengan demikian, kita tidak perlu merasa iri terhadap orang lain dengan membanding-bandingkan talenta kita dengan talenta mereka. Saat kita melakukan tugas-tugas kita dengan setia sebagai bagian dari tubuh sesuai talenta yang diberikan Tuhan kepada kita, maka kita akan menjadi rekan sekerja yang baik dalam Injil.