Sambil memberitakan Injil Kerajaan Sorga, Yesus telah mengungkapkan kehendak Tuhan dengan berbagai macam cerita dan perumpamaan. Di antaranya, Dia menggunakan perumpamaan lalang dan gandum untuk membandingkan gereja yang benar dari gereja yang palsu.
1. Apakah Lalang dan Gandum Itu?
Lalang mirip dengan gandum saat masih muda, dan sulit sekali bagi kita untuk membedakan lalang dengan gandum sampai mereka tumbuh besar. Lagi pula daya hidup lalang lebih kuat daripada gandum, dan kadang-kadang akar lalang menjerat akar gandum, sehingga sering sekali akar gandum ikut tercabut saat kita mencabut lalang. Setelah panen, para petani membakar tumpukan lalang untuk menyingkirkan bibit mereka.
Melalui perumpamaan lalang dan gandum, Yesus telah mengajarkan kepada kita mengenai identitas umat yang benar dan identitas si jahat yang mengajarkan ajaran-ajaran palsu seperti suatu kebenaran. Karena lalang memiliki daya hidup yang kuat, maka ia akan tumbuh dan tumbuh lagi meskipun sudah dicabut berulang kali. Sebaliknya gandum kadang-kadang sakit dan kemudian mati jika kita tidak merawatnya dengan memupuk, menyiram dan mencabut lalang di sekelilingnya. Sama halnya, gereja palsu kelihatannya luar biasa dan terkenal di seluruh dunia, dan banyak yang masuk ke dalamnya. Akan tetapi akhir dari mereka adalah kebinasaan (Mat 7:13-14). Tetapi gandum adalah pintu yang sesak, karena dengan lemah memelihara hidupnya di bawah kuasa dari lalang. Dan tidak terkenal di dunia dan jumlah yang mencarinya hanya sedikit saja, tetapi itulah pintu yang menuntun kita kepada hidup yang kekal (Mat 7:13-14). Apa yang diinginkan petani adalah gandum, bukan lalang. Meskipun lemah dan tidak memiliki kuasa atau kenamaan duniawi, yang akan terangkat ke lumbung sorga adalah umat kebenaran yang dilambangkan sebagai gandum, bukan lalang.
2. Penjelasan Perumpamaan Lalang (Palsu)
Mat 13:24-30『Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”』
Para murid telah memohon pada Yesus untuk menjelaskan perumpamaan lalang dan Dia menerangkan kehendak-Nya yang terkandung di dalamnya satu per satu seperti berikut; “Yang menabur benih baik adalah Yesus, ladang adalah dunia, benih baik itu adalah anak-anak kerajaan sorga. Sedangkan lalang adalah anak-anak jahat, dan yang menaburkan benih lalang adalah iblis. Dan waktu menuai adalah akhir zaman, dan para penuainya adalah malaikat-malaikat. Sama seperti lalang itu dicabut dan akhirnya dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman hal tersebut akan terjadi.” Dan kemudian Dia berkata;
Mat 13:41-43『Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!』
Ketika Yesus telah menerangkan identitas lalang yang akan dilemparkan ke dalam dapur api pada hari terakhir, pertama Dia memberitahukan bahwa lalang yang ditaburkan oleh iblis akan diikat berberkas-berkas untuk dibakar di dalam perumpamaan, dan penafsirannya adalah bahwa mereka yang melakukan kejahatan akan dilemparkan ke dalam dapur api yang menyala-nyala untuk dibakar. Lalang yang terbukti akan dicampakkan ke dalam dapur api melambangkan mereka yang melakukan kejahatan yang akan dilemparkan ke dapur api yang menyala-nyala. Kejahatan berarti kelakuan untuk tidak menuruti perintah Tuhan. Oleh karena itu lalang bermaksud gereja-gereja yang tidak benar yang menentang perintah-perintah Tuhan, tapi mereka berkata bahwa mereka percaya kepada-Nya. Sekarang, mari kita pelajari beberapa jenis kejahatan.
3. Apakah Kejahatan Itu?
1) Tidak mentaati kepada firman, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” (Kel 20:8).
Sekarang ini, ada banyak orang Kristen yang beribadah pada hari Minggu yang merupakan hari penyembahan dewa matahari, mengabaikan hari Sabat hari peringatan akan Sang Pencipta. Karena itu mereka melakukan kejahatan yaitu melanggar kehendak Tuhan.
2) Tidak merayakan Paskah perjanjian baru, peraturan kudus Tuhan.
Alkitab itu berkata bahwa Paskah perjanjian baru telah diadakan untuk kita (Luk 22:20). Dan Yesus sendiri telah memerintahkan murid-murid-Nya untuk mempersiapkan Paskah dan merayakannya. Pada waktu itu, Yesus mengambil anggur Paskah dan menjelaskan arti itu, kata-Nya, “Inilah darah-Ku, darah perjanjian baru, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Mat 26:17-28). Dan Rasul Paulus telah memberitahukan kepada jemaat di Korintus, yaitu orang-orang bukan Yahudi pada masa itu untuk merayakan Paskah (1 Kor 5:7-8). Dengan demikian Alkitab itu memerintahkan kita untuk merayakan Paskah, maka orang-orang yang berkata, bahwa tidak perlu merayakan Paskah membuktikan diri mereka adalah pembuat kejahatan.
3) Penyembahan salib. Menurut ajaran Alkitab, tidak boleh menyembah berhala-berhala.
4) Merayakan Natal, 25 Desember, merupakan kejahatan yang menentang perintah berikut, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku,” karena tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus, melainkan hari besar perayaan lahirnya dewa matahari.
5) Ajaran-ajaran yang salah: “Roh adalah daging,” “Dunia mendatang akan dibangun di bumi ini,” “Penyangkalan Tritunggal,” “Apabila engkau percaya tanpa perbuatan, engkau akan diselamatkan.” Semua ini adalah kejahatan yang menentang ajaran-ajaran Alkitab.
Kejahatan adalah senjata iblis dan orang yang mengikuti kejahatan adalah orang yang mengakui dirinya keturunan iblis. Yesus juga telah mengajarkan;
Mat 7:21-23『Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku; Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir Setan demi nama-Mu dan mengadakan mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!』
Di sini, Yesus telah berkata bahwa hanya dia yang melakukan kehendak Bapa (Perintah Tuhan) akan masuk ke dalam kerajaan sorga. Sedangkan dia yang melakukan kejahatan, yaitu yang tidak menuruti perintah dan hukum Tuhan tetapi menolaknya, tidak akan memasuki kerajaan sorga meskipun mereka telah bernubuat dan melakukan banyak mukjizat dengan kuasa untuk mengusir Setan. Yesus telah berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Dengan kata lain, mereka yang melakukan kejahatan tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga.
Sekarang ini, banyak gereja yang beribadah pada hari Minggu, merayakan Natal, menyembah salib, hari Pengucapan Syukur dan sebagainya. Akan tetapi semua hal tersebut tidak ada dalam Alkitab, dan gereja-gereja yang melakukan hal-hal demikian melakukan kejahatan, dan mereka tidak akan memasuki kerajaan sorga.
4. Nubuat Tentang Munculnya Lalang, Yaitu Kepalsuan dan Kejahatan
[Nubuat I] Gal 1:6-8『Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.』
Dengan firman ini, Alkitab telah menekankan berulang-ulang bahwa barangsiapa yang memberitakan suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah Kristus beritakan kepada kita, terkutuklah dia, dan akan segera muncul mereka yang berusaha untuk mengubah Injil Kristus.
Sungguh, inilah perintah-perintah yang dilakukan di gereja zaman sekarang ini; Kebaktian Minggu, Natal, salib, hari Penuaian, hari Pengucapan Syukur dan sebagainya. Apakah peraturan-peraturan demikian adalah Injil Kristus atau injil yang lain? Jikalau itu adalah injil yang lain, mereka pastilah sesat dan mereka akan dihukum dan mengalami akhir yang mengerikan di dalam api neraka. Kita harus membedakan tipu muslihat dari iblis dengan Injil Kristus.
[Nubuat II] Dan 7:25『Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum…』
Siapakah ia yang disebut dalam ayat di atas? Dia adalah yang menentang Yang Mahatinggi, yaitu Tuhan. Dia yang menentang Tuhan adalah iblis, Setan dan pengikutnya. Dia akan menindas dan menganiaya orang-orang kudus yang menjaga kebenaran. Tugas utamanya adalah mengubah waktu dan hukum Tuhan. Kita harus menyadari bahwa segala jenis perintah manusia yang diubah dan diputarbalikkan adalah injil yang lain, yaitu ajaran palsu dan tipuan Setan, yang tidak menuruti perintah Tuhan di dalam Alkitab.
5. Kapankah Kejahatan, Injil yang Palsu Ditabur?
Melalui perumpamaan lalang, Yesus telah berkata bahwa lalang (kejahatan) ditabur oleh musuh (iblis) saat semua orang tidur setelah Dia menabur benih yang baik di ladang. Perumpamaan ini berkisah tentang kejahatan akan muncul dan mengubah Injil sesudah Injil yang benar muncul. Yesus telah datang ke bumi ini dan mengadakan peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan dari perjanjian baru—Sabat, Paskah, hari raya Pondok Daun, Baptisan, Persepuluhan, yaitu jalan kebenaran yang melaluinya kita bisa masuk ke dalam kerajaan sorga. Akan tetapi Injil ini kemudian mulai diubah, dan puncak perubahan itu terjadi sekitar abad keempat.
Pada tahun 321 M, hari Sabat yang dirayakan pada hari ketujuh (hari Sabtu) telah diubah menjadi hari Minggu secara umum, Paskah benar-benar dihapus pada tahun 325 M, Natal mulai dirayakan pada tahun 354 M, salib dipasang di ruang ibadah atau di atap gereja pada tahun 568 M, dan bahkan Sepuluh Firman diubah seluruhnya sekitar abad kelima oleh Gereja Katolik. Berikut adalah Kesepuluh Firman yang terdapat di dalam Alkitab dan Gereja Katolik.
Pembagian yang ditetapkan oleh Philo 1. Jangan ada padamu allah lain di ha-dapan-Ku. 2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 3. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan. 4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. 5. Hormatilah ayahmu dan ibumu. 6. Jangan membunuh. 7. Jangan berzinah. 8. Jangan mencuri. 9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. 10. Jangan mengingini rumah sesamamu. | Pembagian yang ditetapkan oleh Santo Agustinus 1. Jangan menyembah berhala, berbakti-lah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu. 2. Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat. 3. Kuduskanlah hari Tuhan. 4. Hormatilah ibu-bapamu. 5. Jangan membunuh. 6. Jangan berzinah. 7. Jangan mencuri. 8. Jangan bersaksi dusta tentang sesa-mamu. 9. Jangan mengingini istri sesamamu. 10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.
|
Kejahatan yang demikian semakin meningkat pada zaman Konstantinus kaisar Roma, setelah 200 atau 300 tahun sejak Kenaikan Yesus. Jadi kita harus kembali ke zaman Gereja Awal masa sebelum benih lalang ditabur, dan mengikuti teladan Yesus dan para rasul. Karena kembali ke masa sebelum injil lalang ditabur dan mencari kebenaran itu serta melakukannya adalah jalan yang terbaik untuk mencari kebenaran. Pada masa Gereja Awal, merayakan perintah dari perjanjian baru, yaitu hari Sabat, Paskah, hari raya Pentakosta, hari raya Pondok Daun dan sebagainya. Oleh karena itu semua peraturan yang diubah dan menyimpang dari perjanjian baru adalah kejahatan dan injil lalang yang ditabur oleh Setan.
6. Akibat bagi Pembuat Kejahatan
1) Mereka akan diikat dan dicampakkan ke dalam dapur api untuk dibakar
Diikat berberkas-berkas artinya adanya Gerakan Persatuan Agama, yaitu Gerakan Ekumene (Gerakan Persatuan Agama). Sebenarnya banyak badan agamawi bergabung dalam gerakan ini, itulah penggenapan dari nubuat bahwa mereka akan diikat berberkas-berkas.
2) Tuhan telah berkata, “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.”
Pencipta kejahatan adalah iblis, Setan (Dan 7:25). Dan kejahatan itu adalah hukum yang ditetapkan sebagai senjata Setan untuk melawan Tuhan dan mencegah umat-Nya untuk melakukan perintah-perintah Tuhan (Mat 7:23). Semua yang mengikuti kejahatan akan ditolak di kerajaan sorga.
3) Siapa saja yang memberitakan injil yang lain, yaitu kejahatan akan dikutuk
Tuhan telah mendirikan hukum kebenaran di bumi dan menjelaskannya secara teliti dalam Alkitab. Namun Setan yang licik itu berkata bahwa firman Tuhan sudah dihapuskan dan menetapkan perintah-perintahnya yang tidak ada dalam Alkitab, jadi sekarang seluruh dunia telah mengikuti peraturan yang bertentangan dengan Alkitab. Akan tetapi Alkitab itu berkata bahwa barangsiapa yang memberitakan injil yang lain bukan Injil Kristus, ia akan dikutuk dan tidak bisa melepaskan diri dari hukuman neraka (Gal 1:6-9).