Orang-orang kudus yang berharap pada sorga dan hidup dengan iman yang setia harus memikul salib sendiri, yaitu kesukaran dan penganiayaan. Alkitab itu berkata, “Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak kesengsaraan” (Kis 14:22). Kesukaran dan penganiayaan adalah alat yang memurnikan dan yang membuat iman kita jadi kuat, sehingga kita mengambil bagian dalam penderitaan Yesus. Mari kita menyelidiki mengapa orang-orang kudus harus mengalami banyak kesengsaraan dan penganiayaan dalam perjalanan mereka menuju kebenaran meskipun mereka dengan sungguh-sungguh hanya merindukan kerajaan sorga.
1. Alasan Mengapa Kita Mengalami Kesukaran dan Penganiayaan
1) Karena kita adalah umat Tuhan yang benar
Yoh 15:20 『Jikalau mereka telah menganiaya Aku, maka mereka juga akan menganiaya kamu.』
2) Karena kita berusaha untuk hanya mengikuti kebenaran di dalam Kristus, tidak berteman dengan dunia ini
2 Tim 3:12 『Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.』
3) Karena kita adalah anak-anak Tuhan
Rm 8:17 『Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.』
4) Karena kita hidup untuk kerajaan Tuhan
2 Tes 1:5 『Suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.』
5) Karena kita adalah anak-anak janji yang lahir dari Roh Kudus
Gal 4:28-29 『Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji. Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.』
6) Karena kita benci kebohongan
Yoh 3:20 『Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak.』
7) Karena kita berusaha untuk memasuki kerajaan Tuhan
Kis 14:22 『Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.』
2. Sikap Orang-Orang Kudus Terhadap Penganiayaan
1) Bersukacitalah dan berbahagialah
Mat 5:11-12 『Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.』
2) Sabarlah
1 Kor 4:11-13 『Sampai saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai saat ini.』
3) Jangan malu, tetapi muliakanlah Tuhan
1 Ptr 4:16 『Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam Kristus itu.』
4) Berdoalah untuk mereka yang menganiaya kamu
Mat 5:44 『Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.』
5) Janganlah takut
Why 2:10 『Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!』
3. Janji bagi Mereka yang Mengatasi Kesukaran dan Penganiayaan
1) Kerajaan sorga adalah milik mereka
Mat 5:10 『Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.』
2) Memberikan mereka upah besar di sorga
Mat 5:12 『Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.』
3) Kepada mereka akan diberi kelegaan
2 Tes 1:6-7 『Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberi kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami.』
4) Mereka akan mendapat bagian dalam kemuliaan Kristus
Rm 8:17 『Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.』
5) Kepada mereka akan diberi mahkota kehidupan
Why 2:10 『Kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.』
4. Tokoh-Tokoh yang Mengatasi Kesukaran dan Penganiayaan dalam Alkitab
1) Rasul Paulus
Rasul Paulus yang sudah siap bukan hanya untuk menderita tetapi juga mati bagi Kristus, sudah lima kali disesah, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan. Tiga kali ia didera, sekali ia dilempari dengan batu, tiga kali ia mengalami karam kapal, sehari semalam dia terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalanan sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Dia banyak berjerih lelah dan bekerja berat kerap kali tidak tidur, lapar dan dahaga; kerap kali berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian. Meskipun mengalami semua kesukaran ini, dia berkata “Dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat” (2 Kor 11:28). Dengan demikian Rasul Paulus tetap melanjutkan memberitakan Injil Kristus sambil mengatasi semua kesukaran dan penganiayaan.
2) Yeremia
Yeremia disebut nabi air mata dan kesepian. Yeremia bin Hilkiah adalah keturunan dari imam yang ada di Anatot, dipanggil sebagai nabi oleh Tuhan ketika ia berusia dua puluh tahun, pada tahun kesembilan belas pemerintahan Raja Yosia. Selama lebih dari 40 tahun, dia memberitakan penghakiman Tuhan kepada Yehuda yang berbalik melawan Tuhan, bahkan dalam bahaya tentangan dan tekanan.
Masa itu adalah masa kegelapan dalam sejarah Israel, saat Yeremia dipanggil sebagai nabi. Pesannya bukanlah pesan keselamatan, melainkan proklamasi penghakiman. Tuhan terus-menerus mengirim nabi-nabi supaya bangsa Israel bertobat, tapi mereka tidak mau mendengar firman Tuhan sampai pada akhirnya. Yehuda yang berbalik melawan Tuhan tidak dapat menyelamatkan diri dari hukuman Tuhan yang telah dinubuatkan. Kerajaan Babel akan menaklukkan Yehuda segera, dan lebih baiknya rakyatnya menyerah untuk nyawa mereka pada masa itu. Tetapi pesan itu dengan secepatnya ditolak oleh para negarawan, dan Yeremia dianggap hanyalah seorang pengkhianat dan suka mencampuri urusan orang lain, dan bahkan raja, para bangsawan menganiaya hidupnya. Ditambah lagi, Yeremia juga dianiaya di Anatot, desanya sendiri. Kita dapat menebak betapa sakitnya penderitaan dia dalam firman berikut, “Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya” (Yer 20:9). Namun demikian, dia tetap mengatakan firman Tuhan karena firman Tuhan seperti api yang menyala-nyala di dalam hatinya, api yang terkurung dalam tulang-tulangnya. Dengan hatinya yang menyala-nyala, dia melaksanakan tugas dari Tuhan dengan keberanian dan keyakinan sampai pada akhirnya walaupun ia dicela dan diolok-olok oleh orang-orang.
3) Orang-orang kudus gereja awal
Banyak kaisar Roma seperti Nero raja lalim, Domitianus menganiaya banyak orang Kristen dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan kekristenan. Akan tetapi sama seperti pohon mur mengeluarkan bau harumnya sebanyak ia dipecahkan, demikian pula harum dari Injil Kristus disebarkan ke seluruh dunia sebanyak mereka dianiaya. Meskipun mereka membiarkan dirinya disiksa, tidak mau menerima pembebasan. Dan sudah pernah diejek, didera, dibelenggu, dipenjarakan, dilempari, digergaji dan dibunuh dengan pedang. Mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Jadi dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka sudah mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung, dan menjaga iman dengan memberitakan Injil kerajaan sorga.
4) Rasul-rasul
Pada masa agama Yahudi sangat berpengaruh, sangat sulit untuk mengenalkan nama Yesus yang hanya dikenal sebagai tukang kayu. Akan tetapi para rasul yang dipenuhi dengan Roh Kudus memberitakan Injil kerajaan sorga sambil berseru secara berani bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias. Hal ini sangat tidak menyenangkan bagi para pemuka agama pada masa itu karena mereka berpikir bahwa Yehovah hanyalah satu-satunya Tuhan. Agama Yahudi sudah sangat berakar dalam budaya dan tradisi orang Yahudi selama jangka waktu panjang, dan kekristenan yang percaya kepada Yesus sebagai Mesias adalah hanya suatu agama baru. Karena itu para pemuka agama menangkap dan mencambuk para rasul dan memenjarakan mereka serta memerintahkan mereka agar jangan memberitakan Injil lagi atas nama Yesus (Kis 4:1-37).
Akan tetapi para rasul tetap bersukacita karena mereka telah dipilih untuk menanggung derita demi nama itu, malah mereka memberi diri mereka untuk memberitakan Injil. Hasilnya, banyak orang yang bertobat dan diselamatkan dari dosa-dosa mereka. Jiwa pengorbanan dari para rasul adalah teladan yang baik bagi kita yang hidup zaman sekarang. Hidup mereka memberi kita pelajaran supaya jangan kita melalaikan tugas untuk memberitakan Injil walaupun dalam kesukaran dan penganiayaan, dan bahkan kita dapat menganggap itu sebagai berkat rohani.