Ada satu perintah Tuhan yang paling penting, yang tidak dapat diabaikan dari kehidupan orang-orang kudus yang ingin hidup setia dan masuk ke dalam kerajaan sorga. Perintah itu adalah Paskah perjanjian baru. Meskipun sekarang ini banyak orang mengatakan mereka percaya kepada Tuhan dan hidup menurut ajaran-ajaran Alkitab, namun mereka tidak mengetahui baik kebenaran pokok dalam Alkitab maupun kebenaran Tuhan yang menuntun mereka ke hidup yang kekal dan keselamatan. Mereka memalingkan wajah mereka dari ajaran yang benar dari Alkitab dan akhirnya mengikuti jalan-jalan palsu. Akan tetapi kita harus mengerti Alkitab secara benar, sehingga kita tidak salah menafsirkan intinya untuk masuk ke dalam kerajaan sorga. Jikalau kita tidak mencari intinya, kita tidak dapat diselamatkan.
Jika seorang pegulat hilang keseimbangan, dia akan jatuh dan kalah dalam pertandingan itu. Jika pilot yang mengendalikan pesawat gagal menjaga keseimbangannya, dia akan jatuh tidak bisa terbang. Sebuah organisasi tanpa pusat pengontrol akan gagal dengan mudah. Sebuah ajaran tanpa inti akan berusaha mengisinya sendiri dengan kebohongan. Di dalam alam semesta ada pusat dan di dalam suatu negara ada departemen pusat untuk administrasi. Dengan demikian segala sesuatu di bawah langit ini diciptakan dengan pusatnya masing-masing dan organisasi pembantu.
Demikian pula dengan Alkitab; seluruh isi dan penjelasan dari ke-66 Kitab berpusat pada Tuhan. Dan Tuhan meletakkan inti semua kebenaran di dalam Paskah perjanjian baru, yang melaluinya Ia menyatakan segala kehendak-Nya. Dalam Paskah perjanjian baru berisi rahasia kehidupan kekal, kebenaran, keselamatan, kasih, kerajaan sorga, dan tanda yang kita dapat mengenal Tuhan.
Sekarang, Paskah perjanjian baru menjadi kunci Daud sebagai cahaya yang terang benderang untuk menerangi kegelapan bagi kita dan juga sebagai kebenaran untuk mengumandangkan kegembiraan dari kebebasan dan kasih karunia dari keselamatan kepada jiwa-jiwa yang diperbudak dalam maut.
1. Asal Mula Paskah
Pada zaman Yakub, bangsa Ibrani telah pindah ke tanah Mesir yang memiliki makanan yang melimpah-limpah, dan mereka menderita sengsara sebagai budak selama kira-kira 400 tahun seperti yang telah dinubuatkan (Kej 15:13). Apalagi, pada zaman Musa yang direncanakan Tuhan untuk membebaskan mereka, penganiayaan oleh orang Mesir terhadap bangsa Ibrani menjadi semakin parah, maka akhirnya mereka berteriak kepada Tuhan dan Tuhan mendengarkan tangisan orang Israel.
Setiap hari orang Mesir memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai pekerjaan di padang, segala pekerjaan yang kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka (Kel 1:12-14). Mereka diperlakukan kurang dari binatang dan menyalahkan nasibnya sendiri dan berteriak kepada Tuhan dengan rindu dibebaskan dari hidup bagaikan neraka.
Tuhan yang mendengarkan teriakan mereka telah bertekad untuk membebaskan mereka, maka diutuslah Nabi Musa kepada mereka. Dengan kuasa Tuhan yang besar Musa dengan berani meminta kepada Firaun untuk membebaskan bangsa Israel. Akan tetapi Firaun yang hatinya keras menolak permintaan Musa. Setiap kali Musa berusaha agar hati Firaun melembut dengan kuasa besar Tuhan, tetapi yang terjadi Firaun semakin keras. Kemudian sembilan tulah dijatuhkan atas Mesir; tulah air menjadi darah, tulah katak, tulah nyamuk, tulah lalat pikat, tulah penyakit sampar pada ternak, tulah barah, tulah hujan es, tulah belalang, dan tulah gelap gulita. Pada saat tulah itu dijatuhkan satu per satu atas Mesir, Firaun berjanji membiarkan Israel keluar dari Mesir karena dia tidak dapat menahan kesakitan yang disebabkan oleh tulah-tulah itu. Tetapi saat Tuhan telah menghentikan tulah tersebut hati Firaun menjadi keras lagi dan mengingkari janjinya untuk melepaskan bangsa Israel. Akhirnya kuasa Tuhan semakin nampak atas Firaun. Itulah tulah kesepuluh yaitu tulah untuk membunuh setiap anak sulung. Dan saat itulah, kuasa Paskah muncul. Melalui Musa Tuhan telah memberitahukan terlebih dahulu bagaimana cara bangsa Israel menyelamatkan diri dari tulah tersebut.
Kel 12:13『Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu (darah domba Paskah), maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.』 Dengan demikian Tuhan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk membebaskan mereka yang merayakan Paskah dari tulah itu.
Rumah tangga yang menaati firman Tuhan dan merayakan Paskah sesuai perintah dan peraturan-Nya membubuhkan darah domba Paskah pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas (Kel 12:13). Akhirnya Tuhan mengirimkan malaikat pemusnah ke tanah Mesir. Malaikat pemusnah melewati tiap rumah yang ada tanda, darah domba Paskah, tidak menyentuh sehelai rambut pun, tidak membawa tulah apa pun. Akan tetapi dia memasuki rumah orang yang tidak merayakan Paskah dan mencabut nyawa semua anak sulung mereka maupun semua anak sulung ternak mereka (Kel 12:29).
Sungguh seperti yang telah difirmankan oleh Tuhan, ada ratapan tangis seperti yang belum pernah terjadi dan seperti tidak akan ada lagi di seluruh tanah Mesir. Karena tulah kemusnahan dijatuhkan atas semua anak sulung, mulai dari anak sulung Firaun yang duduk di atas takhta sampai anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, dan juga semua anak ternak. Tak ada satu rumah pun tanpa ada kematian, dan mereka semua meratap hebat atas kejadian tersebut. Semua orang Mesir bahkan Firaun menyadari bahwa penyebab dari tulah yang mengerikan itu adalah karena tidak membebaskan bangsa Israel. Oleh karena itu akhirnya Firaun melepaskan bangsa Israel seperti permintaan Musa dan hari pembebasan yang gembira datang pada bangsa Israel yang diperbudak (Kel 12:31-33). Tuhan memerintahkan hari ini akan menjadi hari peringatan dan harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya turun-temurun (Kel 12:1-14). Itu adalah menjadi asal Paskah.
Paskah diungkapkan Yuweol (逾越,) dalam bahasa Cina, Passover dalam bahasa Inggris, Pesah (js’P,) dalam bahasa Ibrani dan Paska (πασχα) dalam bahasa Yunani. Semuanya ini berarti “Tulah lewat.”
Paskah adalah hari kuasa Tuhan yang membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir, tanah perbudakan, dan adalah hari saat membiarkan mereka mewarisi tanah Kanaan, dan adalah kebenaran yang di dalamnya tersembunyi kehendak Tuhan yang mendalam.
Bahkan sampai zaman ini, Paskah adalah kebenaran yang membebaskan kita yang diperbudak dosa, dan menuntun kita ke kerajaan sorga yang abadi. Demikianlah, melalui Paskah pada saat keluar dari Mesir, kita harus menyadari rahasia Tuhan yang disembunyikan-Nya dalam Paskah, yakni bagaimana sejarah Paskah akan digenapi pada zaman sekarang ini.
2. Paskah dan Hidup yang Kekal
1) Keinginan manusia untuk hidup yang kekal
Keinginan manusia yang terbesar sepanjang masa dan segala bangsa adalah hidup dalam masa yang panjang sekali. Semua manusia bekerja untuk hidup. Mereka berpartisipasi dalam segala hak dan keuntungan untuk hidup. Mereka melakukan setiap pekerjaan dan kegiatan dan mereka melakukan segala sesuatu agar tetap hidup walaupun terkadang membawa akibat yang buruk.
Hidup itu sangat berharga bagi setiap orang. Kadang-kadang hidup itu tidak baik dan kadang-kadang sangat baik sekali. Dan setiap orang ingin hidup dalam masa yang panjang. Orang Korea merayakan Tahun Baru Imlek sambil bersalam-salaman seperti ini: “Kakek dan nenek, semoga panjang umur! Ayah dan ibu, semoga panjang umur!” Apakah ada penyambutan yang lebih mulia daripada ini? Panjang umur adalah harapan dan kebahagiaan bagi setiap orang, tanpa membedakan umur dan kedudukan.
Mereka mencari makanan yang sehat supaya panjang umur. Mereka rela makan untuk kesehatan meskipun harus makan ular, otak monyet, telapak kaki beruang, belalang, cacing tanah, katak, ginseng, tanduk rusa, makanan alami dan sebagainya. Mereka benar-benar ingin hidup dalam masa yang panjang sekali. Setelah dilaporkan bahwa air kota sudah terkena polusi, orang-orang segera berdesak-desakan ke sumber air mulai dari pagi-pagi dan tidak ragu-ragu untuk membeli air murni meskipun mahal. Dan ketika diberitahukan bahwa banyak makanan pokok buah-buahan telah terkena polusi dan beras telah kena polusi bahan kimia pertanian, mereka juga dengan segera membeli makanan bebas polusi yang mahal. Tindakan demikian itu berasal dari keinginan naluriah dari manusia untuk hidup lama.
Demikianlah semua manusia ingin hidup dalam masa yang panjang sekali. Akan tetapi usia yang diberikan kepada manusia terbatas. Alkitab itu berkata, “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun” (Mzm 90:10). Dalam hati manusia terdapat keinginan naluriah untuk hidup selama-lamanya. Meskipun kita makan makanan yang sehat dan minum air mineral yang mahal dan memakan makanan bebas polusi, kita tidak dapat hidup selama-lamanya.
Lalu tidak adakah cara untuk hidup selamanya? Apa yang diingini manusia, pasti ada. Tetapi anda belum menemukan jalannya karena pasti salah tempat untuk menemukan hidup yang kekal dan bagaimana cara untuk kekal.
Qin Shi Huang kaisar Cina juga berhasrat sangat besar untuk hidup panjang umur. Dia mengirim anak laki-laki dan anak perempuan untuk mencari obat keabadian sampai mendaki Gunung Hanra di Korea. Akan tetapi dia tidak mendapatkannya dan wafat. Dan meskipun Ratu Elizabeth disebut “Ratu Seabad” tetap takut menghadapi kematian, dan dia mengumumkan bahwa dia akan memberi hadiah yang sangat besar kepada siapa pun yang dapat memperpanjang hidupnya. Akan tetapi dia gagal juga.
Lalu di manakah hidup yang kekal itu berada? Dan bagaimana cara mendapatkannya? Sekarang kita harus menyadari bahwa kita bisa menemukan cara untuk hidup yang kekal hanya melalui ajaran Tuhan yang menciptakan kehidupan kita bukan melalui cara manusia.
2) Paskah untuk hidup yang kekal
Paskah adalah perintah Tuhan yang telah diadakan untuk memberikan hidup yang kekal kepada kita yang ditakdirkan untuk mati. Yesus telah berkata kepada kita harus merayakan Paskah untuk memperoleh hidup yang kekal. Di dalam Paskah ada roti dan anggur yang melambangkan daging dan darah Yesus yang mahal (Luk 22:7-20). Yesus sering sekali menekankan bahwa daging dan darah-Nya membawa kita ke dalam hidup yang kekal, dan berjanji akan memberikan hidup yang kekal kepada mereka yang makan daging dan darah Yesus, yaitu tubuh yang hidup kekal (Yoh 6:53). Karena kematian manusia berasal dari memakan sesuatu yang dilarang Tuhan, maka kehendak Tuhan yang merencanakan bahwa kita akan beroleh hidup kekal dengan cara memakan sesuatu yang akan Tuhan berikan pula.
Yoh 6:47-51『Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.』
Yesus telah mengajarkan bahwa Dialah roti kehidupan yang turun dari sorga dan barangsiapa makan daging-Nya, yaitu roti kehidupan, ia beroleh hidup yang kekal. Dan Yesus menekankan hal ini berulang kali.
Yoh 6:53-58『Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”』
Akan tetapi orang Yahudi yang menentang Yesus tidak menyadari kehendak-Nya yang ajaib dan tidak memahami ajaran Yesus tentang hidup yang kekal karena mereka lebih peduli untuk menghalangi, akibatnya mereka hanya menggerutu serta berdebat satu sama lain.
Yoh 6:52『Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: “Bagaimana Ia ini dapat memberikan kepada kita daging-Nya untuk dimakan?”』
Betapa bodohnya mereka! Mereka tidak mengetahui bahwa Yesus menjanjikan daging dan darah-Nya dalam roti dan anggur yang dirayakan sebagai perintah Paskah.
Mat 26:17-28『Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah… Dan ketika mereka se dang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan (berisi anggur), mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”』
Segala makhluk hidup di bumi mempertahankan hidupnya dengan cara memakan makhluk hidup yang lain. Akan tetapi hidup mereka tetap terbatas, tidak bisa hidup untuk selamanya. Jadi kita pun hidup secara terbatas karena kita makan makhluk hidup yang hidupnya terbatas. Seandainya mereka makan sesuatu yang hidupnya tidak terbatas, mereka pun akan hidup tidak terbatas juga. Yesus adalah hidup yang kekal itu sendiri. Yesus memberitakan bahwa barangsiapa memakan-Nya, yaitu tubuh Yesus yang kekal, maka dia akan hidup selamanya. Dan Dia mengadakan Paskah perjanjian baru di bumi supaya menggenapi kehendak sedemikian.
Oleh karena itu Paskah perjanjian baru adalah perintah yang kudus. Siapa pun yang menginginkan hidup yang kekal harus merayakannya (1 Kor 5:7), dan itulah hukum kehidupan yang harus dilakukan sampai pada akhirnya. Jadi kebenaran Paskah adalah perintah yang harus diberitakan ke seluruh dunia dan injil yang harus dipahami oleh semua orang.
1 Kor 11:23-26『Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan (dikorbankan sebagai domba Paskah) sampai Ia datang.』
Namun Paskah yang adalah perintah hidup yang harus dilakukan sampai hari terakhir, telah dihapuskan oleh Setan sepenuhnya, yang menghalangi kita untuk diselamatkan melalui Konsili Nicaea pada tahun 325 M. Yesus telah berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan; Aku datang untuk memberi manusia kehidupan” (Yoh 10:10).
Ya, benar. Yesus telah datang ke bumi ini untuk memberikan kehidupan kepada manusia. Tetapi manusia tidak mau menerima kesaksian-Nya (Yoh 3:31-36). Mereka memalingkan wajah mereka dari kebenaran Paskah dan hanya menghalangi dengan pengajaran yang palsu. Namun meskipun Setan bekerja untuk menghalangi kita, Paskah tetaplah harus dilakukan sebagai perintah Tuhan.
1 Kor 5:7-8『Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta (Paskah)…』 Dan dalam Alkitab WBTC tertulis, “Jadi, marilah kita memakan makanan Paskah kita” (1 Kor 5:7-8, WBTC).
Paskah yang diperintahkan-Nya dengan sungguh-sungguh adalah perjanjian baru dan kebenaran yang terutama yang menjanjikan warisan sorga.
Ibr 9:15『Karena itu Ia (Yesus) adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.』
Paskah perjanjian baru adalah kebenaran dan janji yang diadakan berdasarkan kehendak Tuhan, yang melaluinya kita menerima warisan sorga yang kekal. Sejak dunia dijadikan, Setan berusaha untuk membimbing kita masuk ke jalan kematian di neraka. Yesus telah turun ke bumi ini untuk menghancurkan rencana Setan dan menuntun semua manusia kepada jalan kehidupan kekal.
Rm 8:1-2『Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.』
Ya, benar. Kita telah dibebaskan dari hukum dosa dan hukum maut melalui hukum kehidupan, yakni perintah yang terutama dari Kristus, yang diwujudkan melalui hari Paskah perjanjian baru. Alasan Tuhan membebaskan kita dari hukum kematian supaya memperoleh hidup yang kekal, adalah Dia ingin kita memasuki kerajaan sorga yang di dalamnya tidak ada kematian. Lebih jelas lagi, kita tidak dapat memasuki kerajaan sorga dengan tubuh manusiawi yang fana. Jadi di bumi ini kita harus menerima janji hidup yang kekal. Tuhan berkata bahwa kita bisa memperoleh janji itu apabila kita merayakan Paskah, dan jika kita tidak merayakannya kita akan dilenyapkan dari umat Tuhan (Bil 9:13). Dengan kata lain kita tidak bisa menjadi umat kerajaan sorga, yakni tidak dapat memperoleh hidup yang kekal.
Sekarang, kita harus tahu dengan jelas bahwa kehendak Tuhan untuk memberi hidup yang kekal ada di dalam Paskah dan merayakan Paskah dengan suci.
3. Melalui Paskah Malapetaka Lewat
Paskah adalah tanda kuasa Tuhan yang melaluinya kita dapat dilepaskan dari melapetaka. Ketika Tuhan membebaskan bangsa Israel dari Mesir, darah domba Paskah menjadi tanda bagi mereka, dan tidak ada tulah yang dijatuhkan atas rumah yang ada tanda darahnya. Dari sini, makna Paskah dibawakan.
Alkitab itu memperhatikan angkatan ini bahwa malapetaka yang mengerikan itu akan terjadi di atas dunia ini. Meskipun demikian, orang-orang masih saja membuang-buang waktu mereka untuk makan dan minum, kawin dan mengawinkan, tanpa mengetahui peringatan Tuhan yang sangat penting itu. Mengenai hal ini, Alkitab itu berkata;
Mat 24:37-39『Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.』
Kebanyakan orang tidak hidup dengan lebih bijaksana dalam masa yang diperhatikan Tuhan, tidak menyadari hal tersebut tetapi mengabaikan peringatan Tuhan akan malapetaka yang akan terjadi. Karena mereka merasa aman dan damai. Namun Alkitab itu berkata bahwa waktu seperti itu tetap berbahaya.
1 Tes 5:1-3『Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin—mereka pasti tidak akan luput.』
Pasti akan dijatuhkan malapetaka yang manusia tidak dapat luput. Apa itu? Itulah api. Tuhan telah menyimpan api sebagai alat penghakiman untuk menghakimi bumi ini. Ketika harinya sudah tiba, langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan tubuh orang-orang di dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Pada hari Tuhan pahit, pahlawan pun akan menangis. Hari itu adalah hari terakhir kemurkaan Tuhan dijatuhkan atas bumi ini, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan. Daging mereka akan menjadi busuk sementara mereka masih berdiri, mata mereka akan menjadi busuk dalam lekuknya dan lidah mereka akan menjadi busuk dalam mulut mereka. Hari itu sedang datang pada kita dengan cepat sekali. Di antara banyak orang yang khawatir tentang malapetaka yang akan datang dan kesudahan manusia, sebagian orang berusaha untuk melepaskan diri dengan uang atau harta menurut cara sendiri. Tetapi Alkitab itu menasihati seperti berikut;
Zef 1:14-18『Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN.』
Beberapa orang berusaha menyelamatkan diri dengan pesawat luar angkasa, dan beberapa orang bersembunyi di bawah laut dengan kapal selam nuklir atau dengan membangun kota di bawah laut. Dan sebagian orang membangun kota di bawah tanah dan berpikir untuk bersembunyi di bawah tanah saat malapetaka-malapetaka terjadi atas bumi. Memang banyak negara telah membangun kota-kota di bawah tanah. Dilaporkan bahwa sudah sekitar seratus kota bawah tanah dibangun di Washington D.C. Amerika Serikat dan dalam keadaan darurat Gedung Putih akan dipindahkan ke kota bawah tanah di bawah Gunung Whether. Dengan demikian banyak orang tidak menghemat usaha manusiawi terhadap malapetaka yang akan terjadi pada zaman ini. Tetapi dengan cara ilmiah dan cara manusiawi yang disebutkan di atas, mereka tidak dapat menyelamatkan diri dari murka Tuhan. Alkitab itu berkata semua usaha dan pekerjaan manusia adalah sia-sia.
Am 9:2-4『Sekalipun mereka menembus sampai ke dunia orang mati (ke bawah tanah), tangan-Ku akan mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka naik ke langit, Aku akan menurunkan mereka dari sana. Sekalipun mereka bersembunyi di puncak gunung Karmel, Aku akan mengusut dan mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka menyembunyikan diri terhadap mata-Ku di dasar laut, Aku akan memerintahkan ular untuk memagut mereka di sana. Sekalipun mereka berjalan di depan musuhnya sebagai orang tawanan, Aku akan memerintahkan pedang untuk membunuh mereka di sana. Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kecelakaan dan bukan untuk keberuntungan mereka.』
Akan tetapi Tuhan mengasihi kita yang ada dalam kebenaran bahkan dalam keadaan sangat menakutkan dan memberitahukan kita bahwa ada jalan keselamatan.
Mzm 91:7『Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.』
Dalam firman berikut “itu (malapetaka) tidak akan menimpamu,” mereka yang disebut “kamu” melakukan apa? Saat kita mempelajari kebenaran dalam semua ke-66 Kitab, kita dapat memahami bahwa mereka adalah hanya orang-orang kudus Tuhan yang merayakan Paskah.
Kel 12:11-14『Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Hari ini (Paskah) akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.』
Apabila kita merayakan Paskah, kita menyadari bahwa Tuhan berada di dalam kita dan kita di dalam Dia (Yoh 6:56). Kita yang berada di dalam Tuhan adalah kepunyaan-Nya. Dan kita yang telah menjadi kepunyaan Tuhan, tidak akan kena malapetaka apa pun dan tidak akan dibinasakan.
Yes 43:1-3『Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu…”』
Tuhan telah menciptakan kita sebagai milik-Nya dan bersaksi “Engkau ini kepunyaan-Ku.” Dengan demikian, Dia berjanji untuk menyelamatkan kita dari semua malapetaka, dan bahkan menetapkan tempat perlindungan pada hari malapetaka. Itulah Sion.
Yer 4:5-6『Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: “Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!” Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar.』
Sion yang diberikan Tuhan sebagai tempat perlindungan bagi kita pada hari malapetaka yang terakhir terjadi adalah gereja yang merayakan hari raya Tuhan (Yes 33:20). Di antara semua hari raya, Paskah adalah hari raya yang pertama dirayakan (Im 23:4-5). Paskah adalah kebenaran yang di dalamnya terdapat kehendak Tuhan yang kuat untuk menyelamatkan kita dari malapetaka, maka kita harus merayakan hari raya ini dengan kudus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dari tahun ke tahun. Jika kita merayakan Paskah, malapetaka akan lewat dari kita, hal tersebut adalah janji Tuhan.
4. Paskah yang Olehnya Semua Allah Lain Dihancurkan
Ada tertulis, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kel 20:3). Firman ini mempunyai dua makna: makna pertama adalah “Engkau hanya boleh menyembah Tuhan saja” dan makna kedua adalah “Engkau tidak boleh menyembah allah lain.” Saat kita merayakan Paskah, kita dapat menaati kedua perintah ini karena melalui Paskah kita menyembah Penebus yang telah membebaskan kita dari dunia yang penuh dosa ini dan juga semua allah lain dan berhala-berhala akan dimusnahkan.
Pada malam Paskah saat Keluaran, Tuhan berkata, “Kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman” (Kel 12:12). Firman ini berlaku tidak hanya menjatuhkan hukuman atas semua allah lain pada malam keluar dari tanah Mesir. Setiap kali bangsa Israel tidak merayakan Paskah, allah-allah lain menyusup baik ke kota Yerusalem maupun ke dalam seluruh umat. Sebaliknya jika umat-Nya merayakan Paskah, kuasa allah lain dan berhala-berhala dihancurkan.
Yosia raja Yehuda juga telah sujud menyembah berhala-berhala di bukit-bukit pengorbanan yang didirikan oleh kakeknya Manasye ketika dia tidak merayakan Paskah (2 Raj 21:1-3; 22:8-20). Tetapi ketika raja mendengar Safan panitera negara itu membacakan firman dari hukum Taurat, dikoyakannyalah pakaiannya dan menangis dengan keras. Kemudian dia menghancurkan semua allah kesia-siaan dan berhala di bait Allah yang di Samaria sampai ke seluruh kota-kota Yehuda agar merayakan Paskah. Dan sesudah merayakan Paskah, para pemanggil arwah, para pemanggil roh peramal, juga terafim, berhala-berhala dan segala allah yang menjijikkan yang terlihat di tanah Yehuda dan di Yerusalem, telah dihapuskan oleh Yosia (2 Raj 23:1-25). Dan saat Raja Hizkia, bapa leluhur Raja Yosia merayakan Paskah, mata rohaninya terbuka. Lalu dia meremukkan segala tugu berhala, menghancurkan segala tiang berhala dan merobohkan segala bukit pengorbanan dan mezbah di seluruh Yehuda (2 Taw 30:1-27; 31:1). Dengan demikian Paskah adalah cahaya terang untuk dapat melihat tempat kediaman iblis dan tempat bersembunyi roh-roh jahat melalui darah Kristus.
Rasul Yohanes telah menulis bahwa kebenaran yang dapat melihat tempat kediaman iblis dan tempat bersembunyi roh-roh jahat akan muncul sebagai berikut;
Why 18:1-3『Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.”』
Ada tertulis, “Bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.” Terang kemuliaannya adalah cahaya yang olehnya dapat melihat tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat kediaman iblis. Raja Yosia juga telah menyembah semua roh najis dan Baal selama 18 tahun, tanpa menyadari telah membuat bait Tuhan menjadi rumah roh-roh jahat dan tempat bersembunyi roh-roh najis. Akan tetapi ketika ia menyadari Paskah, ia dapat melihat bahwa bait Tuhan telah berubah menjadi rumah roh-roh najis, dan dia dengan segera menghancurkan setiap roh-roh jahat tersebut (2 Raj 23:1-7). Dan setelah merayakan Paskah, dia menghancurkan semua berhala dan penenung di setiap kota Yehuda (2 Raj 23:21-25). Oleh karena itu sinar kemuliaan dalam Wahyu 18:1-3 adalah sinar dari kebenaran perjamuan kudus Paskah, yang Yesus dirikan dengan darah-Nya yang mahal yang ditumpahkan di kayu salib. Sesungguhnya, jikalau anda menyadari kebenaran, anda akan mampu melihat segala jenis roh jahat dengan mata anda sendiri. Jadi kapan saja jika manusia merayakan Paskah, semua allah lain dihancurkan dan mereka hanya sujud menyembah Tuhan saja, melakukan perintah pertama dan yang terutama.
Demikian pula pada masa kini, jika akan dapat menyadari Paskah dan merayakannya, mata rohani anda akan dapat terbuka dan anda akan dapat membedakan berhala yang anda sujud menyembah tanpa disadari dan juga anda akan mengetahui begitu banyak berhala yang ada di gereja-gereja dan merasa sangat menjijikkan. Dengan alasan ini, Setan paling takut akan Paskah. Dia telah merencanakan berbagai macam tipuan untuk menghancurkan Paskah sejak zaman dahulu kala sampai sekarang ini. Karena Tuhan telah menentukan malam Paskah pada saat orang Israel keluar dari Mesir sebagai hari penghakiman terhadap semua allah lain, maka tidak akan ada allah lain yang dapat memasuki kita selama kita merayakan Paskah dari tahun ke tahun.
Pada malam Paskah, Yesus telah memberikan kepada murid-murid-Nya daging dan darah-Nya yang kudus yang akan disalibkan dan ditumpahkan di kayu salib, sebagai perjanjian baru yang melaluinya kuasa Setan dicabut. Jadi ketika murid-murid-Nya merayakan Paskah perjanjian baru, Setan dihancurkan. Sedangkan ketika tidak merayakannya, Setan akan mengambil kuasa untuk menganiaya orang-orang kudus supaya mereka tidak dapat diselamatkan dan tidak dapat mengingat hari Penebus yang menyelamatkan kita.
Ketika Musa menyampaikan firman peringatan yang akhir di depan seluruh jemaah Israel, dia telah berkata bahwa sesudah dia meninggal akan muncul nabi-nabi palsu sebagai berikut;
Ul 13:5『Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan—dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.』
Dalam firman tersebut, nabi palsu adalah orang yang murtad kepada TUHAN yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, tanah perbudakan pada hari Paskah. Dengan kata lain, dialah yang menghalangi umat Tuhan merayakan Paskah.
Pada zaman injil juga, Rasul Petrus telah memperingatkan kita akan munculnya nabi-nabi palsu di kemudian hari sebagai berikut;
2 Ptr 2:1『Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.』
“Mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka” berarti mereka akan mengkhianati perjamuan Paskah yang telah diadakan oleh pengorbanan-Nya yang besar di kayu salib. Dan mengenai hal tersebut Rasul Paulus telah menulis;
Ibr 10:29『Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?』
“Yang menganggap najis darah perjanjian yang menebus kita dengan darah-Nya” bermaksud mereka yang menganggap najis perjamuan Paskah. Bahkan sekarang ini, Setan sedang merencanakan semua skema kerja yang jahat untuk mempertahankan kuasanya yang telah dicabut oleh darah Yesus yang ditumpahkan di kayu salib, dengan cara menghalangi umat Tuhan mengingat hari Penebusan yang menguduskan mereka dengan darah perjanjian. Dengan melakukan ini, dia bertujuan dengan sungguh-sungguh agar kita tidak menyadari pekerjaan perantaraan Imam Besar kita yang dilakukan di tempat kudus sorgawi dan juga supaya kita tidak dapat berkomunikasi dengan Yesus.
Setan terus-menerus membuat kelicikan yang tak terbatas supaya memenuhi hati kita dengan perkara-perkara duniawi, sehingga kita tidak dapat mengetahui ke mana kita harus memusatkan pikiran kita. Kepala penipu ini sama sekali tidak menyukai kebenaran, yaitu kebenaran tentang Sang Pengantara dan pengorbanan-Nya untuk pengampunan.
Tempat kudus duniawi adalah bayangan dari tempat kudus sorgawi, maka Yesus Kristus berdoa bagi umat-Nya yang di bumi ini pada hari Dia menggenapi itu melalui ketujuh hari raya dalam tiga bagian (Ibr 7:25; Rm 8:26-27; Rm 8:34; Yes 53:12). Yesus berkomunikasi dengan mereka yang menyadari kebenaran ini dan merayakannya, sehingga membuat anak-anak-Nya mengenal hati Bapa sorgawi dan hati anak-anak-Nya di bumi berbalik kepada-Nya.
Dengan kata lain, pada hari Sabat Yesus berkomunikasi dengan umat-Nya sesuai dengan peraturan hari Sabat, dan pada hari raya Pendamaian Dia berkomunikasi dengan umat-Nya sesuai dengan peraturan hari raya Pendamaian, dan pada hari raya Paskah Dia berkomunikasi dengan umat-Nya sesuai dengan peraturan Paskah, pada perjamuan yang biasa Dia juga berkomunikasi dengan umat-Nya menurut hukum pelayanan doa harian (doa yang teratur di pagi hari dan malam hari) seperti korban bakaran yang diadakan setiap hari. Akan tetapi hanya melalui Paskah, kita dimurnikan karena Yesus menebus kita dengan darah-Nya yang mahal pada saat Paskah. Oleh karena itu siapa saja yang menyadari kehendak Tuhan yang mendalam harus maju kepada berkat Tuhan dengan merayakan hari raya Paskah.
5. Paskah yang Menggenapi Perintah yang Pertama
Paskah adalah sebuah kebenaran Tuhan yang tersembunyi yang berkuasa untuk menghakimi Setan (Kel 12:12). Karena alasan ini, yang paling dicemaskan oleh Setan adalah Paskah, dan dia tidak menyia-nyiakan sedikit kesempatan pun agar menemukan strategi apa saja untuk menghancurkan Paskah dan menghalanginya sehingga sinar dari Paskah tidak menerangi dunia.
2 Kor 4:3-4『Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah (iblis) zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.』
Setan membutakan pikiran orang-orang sehingga mereka tidak dapat membedakan antara kebenaran dan kebohongan, dan menuntun mereka agar mengabaikan perintah Tuhan yang kudus. Dengan kata lain, Setan membuat roh mereka menjadi bingung sehingga mereka tidak tahu cara melakukan perintah yang pertama yaitu bagaimana cara tidak menyembah allah lain selain Tuhan. Tetapi Yesus datang ke dunia ini untuk menghancurkan pekerjaan jahat dari Setan dan memberikan cahaya kebenaran ke atas bumi ini. Setan telah mencobai Yesus dengan berkata, “Jika Engkau (Yesus) sujud menyembahku (Setan), semua ini akan kuberikan kepadamu.” Tetapi Yesus menjawab dengan tegas, “Enyahlah, Iblis! Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Mat 4:8-10).
Kemudian Setan meninggalkan Yesus dan para malaikat datang untuk melayani-Nya. Setan mundur oleh perkataan Yesus yang keras, “Enyahlah, Iblis! Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Itu adalah perintah Tuhan yang pertama dari antara perintah-perintah Tuhan (Kel 20:3). Dan perintah Tuhan yang pertama ini diwujudkan dengan merayakan Paskah yang paling dibenci oleh Setan. Jadi Setan sangat ketakutan mendengar seruan dari Yesus yang mengumumkan perintah yang pertama dan dia lari bergetar dalam ketakutan.
Sekarang, mari kita menyelidiki dengan teliti dalam firman Tuhan, bagaimana Paskah menggenapi perintah pertama dan bagaimana allah-allah lain dihakimi saat Paskah dirayakan. Perintah pertama, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kel 20:3), mengandung dua arti: satu, “Jangan menyembah allah lain” dan satu lagi adalah “Sembahlah hanya Tuhan saja.” Cara untuk kita hanya menyembah Tuhan saja tanpa melayani tuhan-tuhan yang lain adalah mempersembahkan korban Paskah karena pada hari itu TUHAN membebaskan umat-Nya yang ditakdirkan untuk mati selamanya dari tanah Mesir, tanah perbudakan. Jadi mempersembahkan korban pada hari itu adalah cara untuk menaati perintah pertama.
Perintah ini “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku,” bukanlah perintah yang bersifat memaksa dari Tuhan. Ada alasan tertentu mengapa memerintahkan, “Sembahlah hanya Tuhan saja, jangan ada padamu allah lain.” Alasannya adalah sebagai berikut, “Peringatilah hari ini, sebab pada hari ini kamu keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan” (Kel 13:3-10; 12:17), dan “Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya” (Kel 12:14). Karena itu firman tentang perintah yang pertama dan tentang Paskah dimulai dengan pernyataan yang sama.
Ketika Tuhan menyatakan perintah yang pertama, Dia memulai dengan firman berikut;
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Ul 5:6-7; Kel 20:2-3). Dan ketika Tuhan menyebutkan Paskah, Dia memulai dengan firman yang sama: “Sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya” (Kel 13:3-10; 12:17; Ul 16:1-17). Dengan kata lain, kedua perintah ini mengandung kehendak Tuhan seperti berikut, “Akulah Juruselamat yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, tanah perbudakan dengan tangan-Ku yang kuasa melalui Paskah. Jadi jangan menyembah allah lain di hadapan-Ku, tapi sembahlah hanya Aku, yakni sembahlah Aku pada hari itu (Paskah) dengan mengingat hari yang Aku membawa engkau.”
Tidak banyak orang yang memahami arti perintah yang pertama dan terutama dengan benar. Rahasia Tuhan yang terbesar terkandung di dalam perintah yang pertama. Kebanyakan orang biasanya hanya tahu perintah yang pertama, tetapi sesungguhnya mereka tidak menyadari prinsip dasar perintah yang pertama. Jadi ketika seorang ahli taurat bertanya untuk mencobai Yesus, “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Seperti ada tertulis;
Mat 22:35-40『… “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama…”』
Lalu siapakah yang telah mengikuti perintah pertama yang mengasihi Tuhan “Dengan segenap hatinya dan segenap jiwanya dan dengan segenap akal budinya” di dalam catatan Alkitab? Dia yang tercatat dengan nyata dalam Alkitab adalah Raja Yosia. Kita dapat melihat dalam perbuatan Raja Yosia. Ada tertulis;
2 Raj 23:25『Sebelum dia tidak ada raja seperti dia yang berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa; dan sesudah dia tidak ada bangkit lagi yang seperti dia.』
Seperti ini, Raja Yosia disebut raja yang melakukan semua Taurat Musa, ia juga merayakan Paskah sebagai perintah yang pertama dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatannya. Dan itu adalah keberhasilan yang terbesar dalam masa hidupnya. Ada tertulis;
2 Raj 23:21-25『Kemudian raja memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: “Rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang tertulis dalam kitab perjanjian ini!” Sebab tidak pernah lagi dirayakan Paskah seperti itu sejak zaman para hakim yang memerintah atas Israel dan sepanjang zaman raja-raja Israel dan raja-raja Yehuda. Tetapi barulah dalam tahun kedelapan belas zaman Raja Yosia Paskah ini dirayakan bagi TUHAN di Yerusalem.』
Seperti yang anda lihat dalam pekerjaan Yosia, Paskah adalah perintah Tuhan yang pertama, dan Yesus telah bersaksi mengenai kebenaran ini dengan berfirman, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap pikiranmu” (Mat 22:37-39; 2 Raj 23:21-25). Firman tersebut menunjukkan Paskah.
Ketika Musa berbicara di depan jemaah Israel, dia juga mengatakan tentang Paskah sebagai berikut;
Ul 6:4-9『Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.』
“Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu” bermaksud tanda Paskah.
Kel 13:9-10『Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir. Haruslah kaupegang ketetapan ini pada waktunya yang sudah ditentukan, dari tahun ke tahun.』
Oleh karena itu firman, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap pikiranmu,” menunjuk Paskah. Dan jika kita mempelajari firman, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku,” kita akan menyadari perintah yang pertama menunjuk Paskah. Paskah Tuhan menjadi perintah yang pertama, maka kita tidak akan menyembah allah lain, tetapi menyembah hanya Tuhan saja yang membawa kita keluar dari tanah Mesir tanah perbudakan, karena semua allah lain telah dimusnahkan ketika kita merayakan Paskah. Sedangkan jika kita tidak merayakan Paskah, allah-allah lain memasuki hati kita tanpa disadari. Ada tertulis;
Kel 12:12『Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.』 (Bil 33:4)
Sebagian orang mungkin berpikir bahwa firman, “Kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman,” hanya berlaku pada masa bangsa Israel keluar dari Mesir saja. Tetapi kapan saja bangsa Israel tidak merayakan Paskah, mereka membawa allah lain, membangun bukit-bukit pengorbanan dan tugu-tugu berhala dan menyembah Baal, sehingga jumlah penenung dan pemanggil arwah meningkat dengan pesat. Akan tetapi ketika mereka merayakan Paskah lagi melalui nabi yang diutus oleh Tuhan, semua allah lain dan berhala-berhala diremukkan dan para pemanggil arwah dan penenung dihancurkan juga.
Pada masa pemerintahan Raja Yosia dan Hizkia, hari raya tidak pernah dilakukan untuk waktu yang lama, dan seluruh bangsa itu dipenuhi dengan berhala-berhala. Setelah mereka menemukan hukum Taurat di dalam bait Tuhan saat memperbaikinya, barulah mereka merayakan Paskah lagi. Hasilnya, mata rohani mereka terbuka dan mereka menghapuskan para pemanggil arwah, dan para pemanggil roh peramal, juga terafim, berhala-berhala dan segala allah-allah yang menjijikkan yang terlihat di tanah Yehuda dan di Yerusalem (2 Raj 23:23-24; 2 Taw 30:1-5; 31:1). Dan apabila para imam berdoa bagi orang-orang setelah perayaan Paskah, doa mereka sampai ke sorga.
2 Taw 30:27『Sesudah itu para imam Lewi bangun berdiri dan memberkati rakyat. Suara mereka didengar TUHAN dan doa mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang kudus di sorga.』
Raja Hizkia dan Raja Yosia tidak pernah merayakan Paskah selama jangka waktu yang lama, jadi mereka menyembah berhala-berhala dengan tidak mengetahui bahwa apa yang disembah mereka adalah berhala, sebelum mereka menyadari Paskah dan merayakannya. Tetapi hanya setelah merayakan Paskah, mereka menyadari bahwa mereka telah menyembah berhala-berhala, dan kemudian menghancurkan allah-allah yang lain, karena Tuhan telah menetapkan Paskah sebagai hari penghakiman atas allah lain pada masa keluar dari Mesir. Kapan saja, jika umat Tuhan merayakan Paskah, allah-allah lain akan dihakimi dan dihancurkan, sedangkan jika mereka tidak merayakannya, mereka pun akan menyembah allah lain. Pada masa lampau, saat Yerobeam telah menjadi raja atas Israel melarang bangsa Israel merayakan hari raya, dia membuat dua lembu emas baginya dan meletakkan satu di Betel dan yang lainnya di Dan, sambil berkata “Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir” (1 Raj 12:25-33). Demikianlah, bahkan pada masa kini, jika kita tidak merayakan hari yang ditetapkan oleh Yesus, kita akan merayakan hari yang ditetapkan oleh manusia, menganggapnya sebagai hari suci yang kudus. Hal ini adalah berhala. Tentang hal ini Nabi Yehezkiel telah menulis;
Yeh 11:12『Kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku tidak kamu lakukan; bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu.』
Baik pada zaman dahulu maupun pada zaman sekarang ini, saat kita tidak memelihara perintah yang ditetapkan oleh Tuhan, kita akan memelihara kebiasaan lain, yaitu ketetapan-ketetapan dari bangsa-bangsa lain. Jadi jika kita tidak merayakan Paskah sesuai dengan peraturan Tuhan, kita akan menyembah allah lain.
Mungkin sebagian orang menuntut bahwa Paskah hanya untuk bangsa Israel jasmani dan sudah ditiadakan oleh kayu salib. Pada waktu perjanjian lama juga banyak orang yang tidak merayakan Paskah berpikir bahwa Paskah hanya dibutuhkan pada waktu keluar dari Mesir, maka harus menyembah Tuhan dengan cara yang lebih baik, tetapi mereka membuat berhala dan menyembahnya. Demikian juga, pada zaman sekarang ini jika tidak memahami prinsip dasar pekerjaan penebusan Tuhan, mungkin berpikir begitu. Namun hari Paskah dibutuhkan bukan hanya kepada bangsa Israel jasmani saja melainkan juga kepada bangsa Israel rohani. Sebenarnya, Paskah adalah hari untuk ditebus bagi bangsa Israel rohani di seluruh dunia.
Pada waktu perjanjian lama keluar dari tanah Mesir melalui Paskah dan memasuki tanah Kanaan melalui Paskah juga. Hal ini ditentukan bukan untuk bangsa Israel jasmani yang fana, tapi sesungguhnya untuk bangsa Israel rohani. Karena itu malam Paskah disebut sebagai malam bagi TUHAN (Kel 12:42).
Paskah di Mesir adalah bayangan dan aslinya oleh Kristus yang telah memberikan perintah baru, yaitu peraturan dari perjanjian baru sambil merayakan Paskah dengan murid-murid-Nya (Luk 22:20; Ibr 9:15). Tuhan membiarkan hari Paskah menjadi hari keselamatan untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan dosa. Memperingati hari itu menjadi syarat untuk menyembah hanya Kristus saja, yang menyelamatkan kita. Paskah tidak ditiadakan oleh kayu salib. Yesus membiarkan Paskah tetap menyinari hati kita dengan cemerlang. Oleh karena itu kita harus merayakan Paskah dengan kudus.